SEMBUH TANPA OBAT: Dahsyatnya “Qur’anic Sound Healing” Sembuhkan Berbagai Penyakit!

 

Oleh : Kyai Ageng Khalifatullah Malikaz Zaman

Sebagai seorang Spiritual Therpist di Rumah Sehat Al-Hikmah, sejak tahun 1997 saya meneliti dan mengembangkan beragam metode pengobatan alternatif. Satu diantaranya adalah metode penyembuhan yang dinamakan sound healing atau terapi suara.

Sebagaimana kita ketahui bersama, suara bukan sekadar bunyi yang keluar dari suatu instrumen. Dalam ilmu Fisika, suara merupakan gelombang mekanik yang merambat melalui udara.

Alhamdulillah. Saat mengobati beberapa orang pasien di Paris, Prancis saya memperoleh keterangan dari seorang Ikhwan Majelis Dakwah Al-Hikmah di sana, Mr. Phillippe Luvebre bahwa ada seorang dokter warga negara Prancis, Alfred Tomatis, membuat eksperimen-eksperimen selama lima puluh tahun mengenai indera manusia, dan ia membuat kesimpulan bahwa indera pendengaran merupakan indera yang paling penting!

Ia menemukan bahwa pendengaran mengontrol seluruh tubuh, mengatur operasi-operasi vitalnya, keseimbangan, dan koordinasi gerakan-gerakannya. Ia juga menemukan bahwa telinga mengontrol sistem syaraf!

Selama eksperimennya, ia menemukan bahwa syaraf pendengaran terhubung dengan seluruh otot tubuh, dan ini adalah alasan mengapa keseimbangan dan fleksibilitas tubuh, serta indera penglihatan itu terpengaruh oleh suara. Telinga bagian dalam terhubung dengan seluruh organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati, perut, dan usus. Hal ini menjelaskan mengapa frekuensi-frekuensi suara itu memengaruhi seluruh tubuh.

Suara bergerak dari telinga ke otak dan memengaruhi sel-sel otak. Akhir-akhir ini para ilmuwan menemukan bahwa suara memiliki daya penyembuh yang ajaib dan afek mengagumkan terhadap sel-sel otak, dimana ia bekerja untuk mengembalikan keseimbangan ke seluruh tubuh! Otak merupakan organ yang mengontrol tubuh, dan darinya muncul perintah untuk relaksasi organ-organ tubuh, khususnya sistem kekebalan tubuh.

Saya juga mendapat penjelasan bahwa Pada tahun 1974, peneliti Fabien Maman dan Sternheimer mengumumkan penemuan mengejutkan. Mereka menemukan bahwa setiap organ tubuh itu memiliki sistem vibrasinya sendiri, sesuai dengan hukum fisika. Beberapa tahun kemudian, Fabien dan Grimal serta peneliti lain mengungkapkan bahwa suara dapat memengaruhi sel-sel, khususnya sel kanker, dan bahwa suara-suara tertentu memiliki efek yang lebih kuat. Hal ajaib yang ditemukan dua peneliti itu adalah bahwa suara yang memiliki efek paling kuat pada sel-sel tubuh adalah suara manusia itu sendiri!

Alhamdulillah. Keterangan dari Ikhwan Mr. Phillippe Luvebre ini semakin menambah keyakinan kami akan dahsyatnya Qur’an Sound Therapy Sembuhkan Berbagai Penyakit. Selama ini, kami pun sudah sering mengobati pasien di Rumah Sehat Al-Hikmah dengan Therapy Bacaan Qur’an ini. Terbukti bahwa Membaca Al-Qur’an tak hanya bernilai ibadah, tetapi juga dapat menjadi obat penawar jiwa yang gelisah, pikiran yang tak menentu, dan juga sebagai Syifa bagi jasmani yang kurang sehat. Bacaan Al-Qur’an memiliki efek luar biasa terhadap sel-sel dan dapat mengembalikan keseimbangan.

Satu diantara nama Al-Qur'an  adalah asy-Syifa yang berarti obat penyembuh. Maksudnya, ayat-ayat suci Al-Qur'an jika dibacakan kepada seseorang yang sedang sakit maka diharapkan Allah Swt akan segera mengangkat penyakitnya tersebut. Selain itu, makna Asy-Syifa dalam Al-Qur'an juga menegaskan bahwa segala penyakit, obat dan kesembuhan datangnya dari Allah Swt. Jadi, Membaca Al-Qur'an  dapat mengobati penyakit jasmani dan rohani seseorang.

Allah berfirman, “Dan kami turunkan Al-Qur’an sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS al-Isra : 82).

Getaran Suara Bacaan Ayat-ayat Al-Qur'an Memperbaiki Sel Tubuh Yang Rusak

Suara bukan sekadar bunyi yang keluar dari suatu instrumen. Dalam ilmu Fisika, suara merupakan gelombang mekanik yang merambat melalui udara. Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu kajian dari Dr. Andri Abdurochman, S.Si., M.T., Dosen Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unpad.

Menurut Andri efek gelombang suara sangat berpengaruh pada tubuh manusia. Pada tahun 2007, ia membandingkan suara bacaan (murattal) Kitab Suci Al-Quran terhadap musik klasik dan musik terapi relaksasi untuk digunakan sebagai terapi menurunkan stres. “Penelitian menunjukkan, suara bacaan Al-Quran memiliki tingkat relaksasi paling baik dibanding musik klasik atau musik relaksasi lainnya,” ungkapnya.

Pada saat mendengar bacaan Al-Quran, otak mengalami relaksasi yang baik sehingga seolah-seolah sedang berada dalam keadaan tidur. Pada kondisi tersebut, sel kemudian memberikan sinyal ke kelenjar dalam tubuh untuk mengeluarkan hormon yang bermanfaat untuk kesehatan.

Sementara itu, sebuah survey yang dilakukan oleh Dr Ahmed Al-Qadhi di Klinik Besar Florida, Amerika Serikat, telah berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan ayat suci Al-Qur’an, ternyata memberikan perubahan fisiologis yang sangat besar. Termasuk salah satunya dapat menangkal berbagai macam penyakit. Hal tersebut, kemudian dikuatkan lagi oleh penemuan Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston.

Dalam Islam, bagi mereka yang sedang mengaji disarankan untuk bersuara atau minimal terdengar oleh telinga sendiri. Rupanya, setiap sel di dalam tubuh manusia bergetar di dalam sebuah sistem yang seksama, dan perubahan sekecil apapun dalam getaran ini akan menimbulkan potensi penyakit di berbagai bagian tubuh. "Sel-sel yang rusak ini harus digetarkan kembali untuk mengembalikan keseimbangannya," tutur Muhammad Salim dalam hasil penelitiannya itu.

Dr Al Qadhi menemukan, membaca Al-Qur’an dengan bersuara, akan memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap sel-sel otak untuk mengembalikan keseimbangannya. Penelitian berikutnya, membuktikan sel kanker dapat hancur dengan menggunakan frekuensi suara saja.

Ini membuktikan, membaca Al-Qur’an memiliki dampak hebat dalam proses penyembuhan penyakit sekaliber kanker, tentu harus dengan keyakinan dan tawakal. Tidak hanya itu, virus dan kuman juga berhenti bergetar saat dibacakan ayat suci Al-Qur’an, dan di saat yang sama, sel-sel sehat menjadi aktif.

Pengobatan Dengan Suara Gamelan untuk Terapi Kesehatan Jiwa

Gamelan adalah alat musik khas Indonesia yang berasal dari Jawa. Gamelan sering dipakai untuk mengiringi pertunjukan pada acara-acara besar adat dan upacara sakral.

Sebagaimana dilansir Koran Jakarta (Jumat, 10/2/2017), di Inggris, gamelan berubah fungsi menjadi sebuah pertunjukan musik untuk terapi. Bunyi yang khas dan pendekatan yang tidak formal dengan musik lainnya membuat gamelan mempunyai daya tarik tersendiri.

“Gamelan cukup bagus untuk melatih mereka berteman, mempunyai latar belakang baru, mempunyai daya ingat yang kuat, dan lepas dari kondisi sulit,” ungkap Katherine Haigh, Direktur Eksekutif Good Vibrations, badan amal yang menggagas ide gamelan dijadikan terapi.

Menurutnya, gamelan telah dipergunakan untuk terapi kepada 4.000 narapidana selama 10 tahun. Bunyi-bunyian unik yang keluar dari gamelan mampu membuat orang yang mendengarnya rileks. Bahkan, jika sudah bermain gamelan, seseorang akan keasyikan dan hal ini tentu saja dapat melepaskan kondisi sulit mereka.

Manfaat Terapi Piano yang Mengubah Hidup

Musik memang sudah dikenal mampu memengaruhi suasana hati seseorang. Dengan bermain atau mendengarkan musik, seseorang bisa merasa kembali senang, atau termotivasi. Oleh karena itu, terapi musik juga bisa menjadi salah satu pilihan untuk mengatasi masalah kesehatan mental.

Terapi musik menggabungkan teknik seperti mendengarkan, merenungkan, dan membuat musik untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan seseorang

Terapi yang didukung musik (Music Sound Therapy/MST) memang sudah lama dikenal mampu memengaruhi suasana hati seseorang. Dengan bermain atau mendengarkan musik, seseorang bisa merasa kembali senang, atau termotivasi. Oleh karena itu, terapi musik juga bisa menjadi salah satu pilihan untuk mengatasi masalah kesehatan mental.

Terapi musik menggabungkan teknik seperti mendengarkan, merenungkan, dan membuat musik untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan seseorang

MST adalah pendekatan inovatif yang terbukti meningkatkan ketangkasan manual pada penderita stroke akut. MST juga terbukti menghasilkan peningkatan keterampilan motorik dan perubahan neuroplastik dari jaringan motorik pendengaran pada peserta stroke kronis.

Kami pun pernah mengobati pasien yang menderita gangguan syaraf di Paris, Prancis dengan Therapy Piano. Alhamdulillah, 40 hari setelah menjalani terapi pasien tersebut kembali pulih kesehatannya.

Terapi Musik Piano juga Bermanfaat pada Anak Berkebutuhan Khusus, dapat Melatih Sistem Motorik. Berdasarkan pengalaman kami dan kawan-kawan para Spiritual Therapist di Rumah Sehat Al-Hikmah Jambi, kami membuktikan bahwa musik, bisa menjadi terapi efektif bagi anak-anak berkebutuhan khusus, seperti down syndrome, autisme, cerebal palsy, dan cedera otak.

Selaras dengan Rumah Sehat Al-Hikmah Jambi, Uttara Sharma, psikolog anak di Bangalore, India mengatakan bahwa terapi musik bertujuan membantu perilaku sosial anak-anak berkebutuhan khusus. “Musik menurunkan perilaku sulit konsentrasi dan mendorong anak bekerja sama, hidup mandiri hingga memiliki keterampilan motorik halus dan kasar,” katanya.

Semoga uraian singkat di atas dapat memberi inspirasi dan membantu Anda dalam meningkatkan kualitas kesehatan jasmani dan rohani. Losta Masta! (az).

Tags :

advertise
advertise
advertise