Sehat Tanpa Obat Berkat Dahsyatnya Khasiat Shalat Tahajud

Oleh: Kyai Ageng Khalifatullah Malikaz Zaman

MDAcare.id, Jakarta.-- Semua orang pasti ingin sehat. Namun, sayangnya belum tentu kita berusaha menjaga dan merawat kesehatan lahir batin. Padahal Kesehatan adalah modal utama untuk membangun generasi bangsa yang unggul dan siap bersaing secara global.

Oleh karena itu, melalui tulisan ringkas di MDAcare.id ini, saya ingin berbagi pengalaman dengan para pemirsa tentang "Dahsyatnya Khasiat Shalat Tahajud dalam Menyembuhkan Berbagai Penyakit Lahir Batin." Sekaligus mengimbau semua pihak untuk terlibat dalam kerja-kerja membangun dan menumbuhkan kesadaran hidup sehat di tengah masyarakat.

Sebagai seorang muslim kita pasti sudah tahu dan yakin bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai dzat yang maha pencipta, pengasih dan maha adil telah berjanji dalam melalui sabda Rasulullah yaitu yang diriwayatkan Imam Muslim dari Jabir bin Abdillah dia berkata bahwa Nabi bersabda yang artinya: “Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah”.

Seiring dengan itu dalam sabdanya yang lain, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan: "Biasakanlah dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang shalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad)

Ya..Tahajud yang juga disebut qiyamul lail atau shalat lail merupakan shalat sunnah yang paling utama. Sebagaimana sabda Rasulullah: “shalat yang paling afdhol setelah shalat fardhu adalah shalat malam” (HR. An Nasa’i)

Nah, di antara keutamaan shalat Tahajud itu, ternyata menolak penyakit. Dengan izin Allah, orang-orang yang mengamalkan shalat sunnah ini akan dijaga kesehatannya dan dijauhkan dari penyakit

Pembuktian dari Sisi Medis

Saudaraku lalu bagaimana pembuktian secara medis mengenai Shalat Tahajud dapat menyembuhkan semua penyakit?

Ns Agus dalam tulisannya tentang "Tahajud Sembuhkan Semua Penyakit (Pembuktian dari Sisi Medis)", di mediapakem.com, mengungkapkan hasil penelitian seorang Profesor lulusan Doctor Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Moh, Sholeh telah membuktikan terapi Shalat Tahajud dengan beberapa penelitian yang beliau dapatkan untuk mendapatkan gelar Doktor tersebut.

Prof. Sholeh sendiri pernah mengalami sakit berat pada kulitnya yang tidak kunjung sembuh selama bertahun-tahun, Dokter pun sudah angkat tangan terhadap penyakit dan beliau hanya pasrah dan bersabar atas ujian Allah kepadanya.

Singkat cerita Prof. Sholeh melaksanakan Shalat Tahajud tersebut selama beberapa bulan dan atas Izin Allah penyakit Prof. Sholeh pun menjadi sembuh total, bahkan yang Masya Allah kulitnya lebih indah, lebih bagus daripada sebelum beliau sakit. Atas pengalaman tersebut Prof. Sholeh pun akhirnya mantap untuk melakukan penelitian dengan pendekatan Psikoneuroimunologi yaitu suatu ilmu yang mengkaji tentang modifikasi sistem imun karena sebab dan proses.

Lalu apa Hubungannya sistem imun dengan Shalat Tahajud? Ketika seseorang melaksanakan ibadah Shalat Tahajud yang dikerjakan pada sepertiga malam dengan khusyu’ dan penuh keyakinan kepada Allah maka maka pengeluaran hormon Hipotalamus dapat mengontrol pengeluaran Hormon Corticotropic Releasing Homon (CRH) untuk mengeluarkan hormon ACTH pada kelenjar Hipofisis, sehingga ketika ACTH dapat dikendalikan maka pengeluaran Homon Kortisol pun akan ditekan, ketika hormon Kortisol ditekan maka Limfosit, Makrofag, dan sistem imun tubuh yang lain akan meningkat dan akan membunuh dan memusnahkan segala bentuk zat asing baik virus, bakteri ataupun sel kanker oleh sistem imun tubuh tersebut, sehingga otomatis penyakit-penyakit yang ada dalam tubuh manusia dapat dimusnahkan dan pada akhirnya jika Allah mengizinkan maka orang tersebut akan mendapatkan kesembuhan yang diharapkan.

Manfaat Shalat 5 Waktu bagi Kesehatan Tubuh

Bagi umat Islam, Shalat adalah satu rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh umat Muslim. Shalat akan selalu mengingatkan kita kepada akhirat ketika kita sibuk dengan urusan duniawi. Shalat adalah “Mi’raj”nya orang beriman. Melalui Shalat kita “berjumpa” dengan Allah.

Shalat yang juga merupakan ibadah terbaik, mempunyai peran luar biasa dalam mengokohkan kekuatan pengontrol pada diri manusia. Untuk itu, shalat sangat berpengaruh pada perluasan keadilan individu dan sosial.

Selain fungsi spiritualnya, Shalat 5 waktu juga memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Karena merupakan aktivitas sehari-hari dan dilaksanakan berulang kali dalam sehari, gerakan-gerakan Shalat memiliki dampak tersendiri bagi tubuh kita.

Menurut KH. Aby Muhammad Zamry dalam bukunya “Sehat Tanpa Obat”, Shalat melibatkan berbagai gerakan dan posisi fisik, yang terbukti secara ilmiah memiliki manfaat medis dan kesehatan. “Meskipun umat Islam umumnya Shalat setiap hari karena kewajiban agama mereka, namun ilmu pengetahuan modern telah menjelaskan keuntungan fisik dari Shalat. Shalat harus dilakukan dengan tenang, khusyuk, religius dan spiritual untuk mendapatkan manfaat yang maksimal,” tulis Aby.

Pada dasarnya, shalat juga bentuk olahraga dan meningkatkan metabolisme seseorang, termasuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular seseorang secara keseluruhan. Setiap gerakan shalat kita lakukan mirip dengan berolahraga setiap hari yang meningkatkan fungsi keseluruhan organ-organ dalam tubuh dan mengatur sekresi kelenjar dan aliran darah dalam tubuh.

Manfaat gerakan Shalat untuk kesehatan, tulis KH. Aby Muhammad Zamry, diawali dengan membantu melancarkan peredaran darah. Dari gerakan takbiratul ihram, yakni berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan. Gerakan tersebut baik untuk melancarkan aliran darah dan getah bening, serta memperkuat otot lengan.

Manfaat ini juga bisa Anda peroleh dari gerakan sujud. Ketika mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang dan membuat aliran darah kaya oksigen menjadi lancar dan otot jadi tidak kaku. Selain itu, posisi berdiri dengan berat badan bertumpu pada telapak kaki bisa merangsang titik-titik akupuntur.

Manfaat gerakan Shalat untuk kesehatan selanjutnya ialah membantu mengalirkan darah ke otak dengan lebih baik dan lancar. Dikutip dari buku “Sehat Tanpa Obat”, ketika bersujud atau ketika menungging dengan bertumpu pada kedua tangan, lutut, dan kaki, serta dahi yang menempel.

Maka aliran darah menuju otak meningkat, serta aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Sujud yang menempel di lantai ternyata juga baik untuk mengendorkan saraf di muka, mencegah pusing, dan migrain.

Seiring dengan itu, juga disebutkan gerakan Shalat juga baik untuk menjaga sistem pencernaan. Pada gerakan duduk iftirasy dan tawarruk, atau duduk di antara dua sujud, Anda bisa mendapatkan penekanan dinding perut sejajar dengan ginjal, sehingga mengoptimalkan fungsi ginjal. Kemudian menggerakkan isi perut ke arah bawah dan akhirnya membantu pencernaan.

Shalat Menyehatkan Mental dan Membuat Jiwa Lebih Damai

Menurut KH. Aby Muhammad Zamry, sesungguhnya dalam shalat kita melakukan gerakan yoga dalam bentuknya yang terbaik. Sehingga Shalat sebagai Ibadah juga bermanfaat untuk menjaga kebugaran fisik dan juga bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan mental seseorang.

Shalat dapat membawa harmoni dalam kehidupan seseorang dengan menyatukan semua aspek kehidupan termasuk fisik, sosial, spiritual, psikologis, dan lain-lain, juga menciptakan lingkaran penuh harmoni. Inilah tepatnya yang dirasakan saat shalat, yaitu dapat menimbulkan keharmonisan dan kedamaian sepenuhnya dalam diri seseorang. Dengan demikian, Shalat juga berfungsi sebagai penghilang stres dan kecemasan.

Maka, dengan shalat, mental kita akan sehat. Seseorang yang melakukanya dengan khusyu’ juga akan merasakan jiwa yang lebih tenang. Terlebih, dengan do’a-do’a yang kita panjatkan pada Allah SWT, Shalat menjadikan jiwa kita lebih dekat dengan-Nya, sehingga seseorang akan lebih tenang menjalani hidupnya.

Nabi SAW disebutkan juga kerap kali menyuruh sahabatnya, Bilal bin Rabah, untuk mengumandangkan azan shalat ketika Beliau merasa telah terlalu tersibukkan dengan urusan duniawi sehingga membuat Beliau letih, “Wahai Bilal, berdirilah, lantunkan azan dan istirahatkanlah kita dengan shalat.” (HR Abu Dawud). Dalam hadis lain, Nabi SAW mengatakan, “Sesungguhnya shalat dijadikan untukku sebagai penenang hati.” (HR an-Nasa’i).

Jadi, Shalat dapat menenangkan hati, pikiran, dan jiwa yang gundah juga fisik yang letih akibat tenaga terlalu banyak diforsir. Sebab, dalam shalat, seseorang sejatinya tengah menghadap Allah SWT, meninggalkan sejenak kesibukan duniawi untuk memberikan kesempatan bagi rohani atau jiwanya untuk berkomunikasi dengan-Nya.

Shalat adalah ibadah yang berisi zikir (mengingat Allah) dan doa kepada Allah SWT. Shalat secara bahasa artinya doa. Dalam Al-Qur’an, zikir disebutkan dapat membuat hati menjadi tenang, “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS ar-Ra’d : 28).

Mengatur Waktu Berporos Shalat Tahajud

Shalat menjadi satu topik yang paling penting untuk dibahas dalam konteks Kesehatan Manusia karena Allah memberikan peluang dan imbalan yang sedemikian luasnya melalui Shalat. Bahkan, Allah kesempatan kepada kita untuk berjumpa dengan-Nya dalam berbagai jenis shalat. Ada shalat fardlu (wajib), ada shalat sunnah, bahkan shalat sunnah tahajud dan masih ditambah dengan ibadah shalat tarawih.

Melalui Shalat, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita tentang manajemen waktu—segala sesuatu harus diatur tepat waktunya. Nabi Muhammad Saw hidup dengan agenda-agenda yang jelas serta mampu mengaplikasikan agenda-agenda tersebut ke dalam manajemen waktu yang rasional.

Rasulullah Saw memang benar-benar menghargai waktu. Tentu, dalam memanajemen waktu itu, Rasulullah Saw tidak melalaikan shalat wajib yang telah dipastikan waktunya, yakni Subuh, Zhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Bagi kita, memanejemen waktu sesuai dengan waktu shalat sangat bermanfaat terhadap keteraturan dan kelancaran jadwal harian kita. Sehabis waktu Subuh adalah waktu bekerja dan mencari nafkah atau melakukan hal-hal yang berguna, seperti membantu orang lain, mencari ilmu, dan aktivitas positif lainnya.

Jadi, manajemen waktu adalah hal yang tidak bisa kitya abaikan terutama saat kita bekerja dan ingin mengembangkan karier. Manajemen waktu sendiri bukan sekedar hal yang memiliki common pattern dan harus kita ikuti terus menerus, melainkan hal yang bisa terus berkembang dan dapat kita improvisasi.

Jika kita ingin sehat dan sukses lahir batin, maka, marilah kita Kelola Waktu kita Berporos Shalat Tahajud. Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra ayat 79).

Perubahan nyata dalam hidup kita akan dimulai ketika kita memulai belajar bagaimana mengelola dan mengatur waktu yang anda miliki dengan baik, efektif dan efisien. Semoga kita tidak termasuk dalam kelompok orang yang menyia-nyiakan waktunya untuk hal yang tidak penting sehingga banyak hal yang seharusnya memberikan manfaat bagi mereka yang terbengkalai dan tidak dikerjakan.

Siapa saja yang mengetahui bagaimana mengelola waktu dengan baik maka dia juga bisa mengelola hidupnya dengan baik. Time management yang baik adalah bagaimana mereka memiliki prioritas yang tepat kemudian akan terbentuk manajemen waktu yang tepat untuk hidupnya. (az).

 

Tags :

advertise
advertise
advertise